Di Sumbar Masih Ada Guru Digaji Rp 50 Ribu/Bulan
Limapuluh
Kota - Ketua Forum Tenaga Honorer Kabupaten Limapuluh Kota, Ratwi Frianti S.Sos
menuturkan mengakui ada anggotanya yang digaji Rp 50 ribu/bulan. Fakta itu
diungkap oleh salah seorang Guru TK di Batu Hampa, Kecamatan Akabiluru,
Kabupaten Limapuluh Kota.
Menurutnya,
pengakuan di depan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan dan pejabat
Badan Kepegawaian Negara (BKN) adalah sebuah keberanian yang belum pernah
dikeluarkan oleh tenaga honorer selama ini. Pasalnya, bakal ada kemungkinan
resiko yang harus diemban di kemudian hari.
"Apa
yang dijelaskan di depan forum soal gaji honorer di Limapuluh Kota hanya Rp 50
sampai Rp 100 ribu itu adalah kenyataan. Realitanya memang seperti itu.
Termasuk saya yang juga mengalami hal demikian. Saya salut ada honorer yang
berani membuka kepada publik. Selama ini kami takut buka suara, resiko adanya
intervensi jika membuka aib dari orang yang tidak senang akan pernyataan
seperti ini," kata Ratwi sebagaimana dikutip dari covesia.com, Rabu
(20/2/2019).
Kemudian
soal status guru TK yang tidak jelas sebagai tenaga honorer, Ratwi mencemaskan
minat calon tenaga pendidik untuk guru TK perlahan menurun dan akhirnya
Limapuluh Kota akan kehilangan satu lembaga pendidikan penting ini.
"Ini
adalah sebuah dilema karena belum ada aturan yang bisa menetapkan para honorer
guru TK untuk masuk dalam kategori K1 dan K2. Jika terus berlanjut, para guru
honorer TK bisa hilang dan lembaga pendidik setingkat TK atau PAUD juga bisa
hilang. Pemerintah harus duduk bersama dengan pihak swasta yang mendirikan
sekolah TK untuk mencari solusi," kata Ratwi.
Ratwi
melihat fenomena gaji jauh dibawah standar hidup perbulan bagi tenaga honorer
ini dikarenakan belum sanggupnya APBD Kabupaten Limapuluh Kota untuk menggaji
tenaga honorer. Sekarang tenaga honorer di Limapuluh Kota lebih dari 8.000
orang.
Ini
terdiri dari tenaga sukarela, K2, K1, Tenaga Harian Lepas (THL), Honorer BLUD
dan K2 yang ada masalah saat akan diangkat menjadi PNS. Tenaga honorer ini
tersebar di unsur Pol PP, Puskesmas, sekolah, penyuluh pertanian, kantor camat
dan OPD yang tersebar di Limapuluh Kota.
Sebelumnya
seorang honorer Susanti mengungkapkan di Limapuluh Kota masih ada guru TK yang
digaji Rp 50 Ribu hingga Rp 100 ribu/bulan. Hal itu disampaikan dalam acara
Dialog dan Diskusi Muhasabah Pengabdian Tri Warsa, Sabtu (16/2/2019) di gedung
Serba Guna Politani Payakumbuh.
Hal
ini dikarenakan sekolah TK tidak ada yang negeri tetapi dikelola oleh Yayasan
(swasta-red). Jadi gaji para guru hasil iuran para wali murid yang tidak
seberapa.
Susanti
juga menjelaskan soal dilematik para honorer guru TK yang sampai sekarang tidak
ada aturan yang memasukkan mereka dalam tenaga honorer kategori K1 dan K2.
0 Response to "Di Sumbar Masih Ada Guru Digaji Rp 50 Ribu/Bulan"
Posting Komentar